Daftar Isi
Daftar Isi …………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
Lembaran Pengesahan…………………………………………………….... 3
Pendahuluan …………………………………………………………………4
Evaluasi Diri Akhir ………………………………………………………… 5
Penutupan …………………………………………………………………
15
Kata Pengantar
Memilih untuk menjadi pekerja Tuhan adalah satu
pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pelayanan dan dapat belajar untuk
nantinya terjun ke Jemaat yang sesungguhnya. Fakultas Teologi Universitas
Kristen Satya Wacana merupakan salah satu Universitas yang terakreditas baik,
terutama pada Fakultas Teologi. Dalam sistem pembelajaran ada satu mata kuliah
yang di dalamnya menyangkut praktek pelayanan yang biasanya disebut PPL
(praktek Pendidikan Lapangan). PPL ini terdiri dari PPL I – VI, mata kulaih ini
merupakan mata kuliah yang wajib diambil dan wajib lulus. Tuhan masih
membimbing dan menuntun saya untuk terus berPPL. PPL 1 sudah saya lalui dengan
mengobservasi segala sesuatu didalam gereja, baik itu jemaatnya maupun tata
ibadahnya. Mata kuliah ini yang akan membantu saya dalam pelayanan bila
nantinya saya sudah menjadi seorang pendeta. Semester III ini saya melanjutkan
tugas saya yaitu PPL 2 yang didalam terdapat tugas-tugas yakni mengajar sekolah
minggu, pelayanan firman di ibadah remaja, dan MC.
Saya masih tetap
berPPL di GKMI Siloam Salatiga. PPL II yang saya lakukan di GKMI Siloam
Salatiga ini dimulai 18 Mei – 10 Agustus 2014. Dalam PPL II ini, kami
beranggota 5 orang. Dengan tugas yang sama tetapi dengan waktu yang berbeda.
Salatiga, 12 Agustus 20140
Bintang Noveigha Mantolas
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Akhir Lengkap Praktek
Pendidikan Lapangan II (PPL II)
Di GKMI Siloam Salatiga
tanggal 18 Mei – 10 Agustus 2014
Ini telah dibuat dengan benar.
Penulis,
(Bintang Noveigha Mantolas)
Mengesahkan,
Supervisor Lapangan Supervisor
Fakultas
Pdt. Elfriend Sitompul Pdt. Irene Ludji.
I.
Pendahuluan
Puji Syukur saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena kasih yang selalu dan
senantiasa menyertai saya sampai saat ini, saya masih bisa menyelesaikan
Praktek Pendidikan Lapangan II (PPL II) di GKMI Siloam Salatiga. Tidak lupa
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Supervisor Lapangan yang selalu
memberikan usul, saran dan masukan
kepada saya dalam melakukan sesuatu. Dan selalu menegur saya jika ada
kesalahan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Supervisor Fakultas
yang senantiasa membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan PPL II dengan
baik. Terlepas dari itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang
tua dan teman – teman PPL II dalam dukungan dan dorongan dalam membuat laporan
akhir.
Adapula tujuan PPL II ini
diikuti, dapat membantu saya dalam mengajar anak-anak sekolah minggu dengan
baik. Baik itu di kelas kecil, tengah maupun besar. Dapat saya memahami dan
mulai berandai-andai ketika saya turun ke Jemaat yang sesungguhnya. Kelak
laporan dan jurnal-jurnal ini dapat membantu saya dalam mengevaluasi, dan
nantinya saya mampu turun ke dalam PPL III untuk lebih baik lagi.
II.
Evaluasi
Diri Akhir
1.
Gambaran umum tentang kegiatan pelayanan sekolah
minggu dan remaja di GKMI Siloam.
a.
Sekolah Minggu
Kegiatan yang berlangsung di Sekolah Minggu adalah
yang pertama, anak-anak masih mengikuti ibadah umum di gereja, ketika sudah
waktunya untuk sekolah minggu, yaitu sesudah Pengampunan dan Berita Anugrah, maka anak-anak maju ke depan mimbar
dan di doakan oleh Pendeta untuk anak-anak mulai dengan ibadah Sekolah Minggu. Ibadah
sekolah minggu berjalan bersamaan dengan ibadah umum. Ketika anak-anak sampai
ke ruang sekolah minggu, mereka disambut oleh guru-guru sekolah minggu yang saat
itu mendapat tugas. Baik itu MC, pelayan Firman maupun pendamping. Mereka sedang
menunggu di ruang sekolah minggu.
Ibadah dimulai dengan diawali dengan menyanyikan
sebuah lagu yang bisa mengundang semangat anak-anak agar mereka mengikuti
ibadah sekolah minggu dengan sukacita. Setelah itu Doa Pembukaan yang sudah
dijadwalkan oleh Guru Sekolah Minggu (GSM) kepada anak-anak, tetapi misalnya
anak yang ditugaskan untuk berdoa tidak datang, maka ditanya kepada anak-anak
yang lain, relawan yang mau berdoa. Jika tidak demikian, maka salah satu dari
GSM yang membawakan doa. Seusai doa
pembukaan, MC mengajak anak-anak berdiri. Istilahnya seperti senam pagi. Atau
bermain Game dengan lagu-lagu sekolah minggu yang ada gerakannya dan lagu-lagu
yang dapat membuat anak-anak senang. Kemudian Absen, setelah absen persembahan.
Beragam-ragam cara mereka memberikan persembahan, misalnya dua orang anak
membuat terowongan dan seorang anak memegang kantong persembahannya dan anak
yang lain jalan melewati terowongannya lalu mengisi persembahan ke kantong persembahan.
Doa persembahan juga sama seperti doa pembukaan. Setelah persembahan, anak-anak
mulai pisah kelas untuk mendengarkan Cerita Firman Tuhan. Didalam pelayanan
firman, di awali dengan berdoa yang dipimpin oleh GSM. Sesudah berdoa langsung
dimulai dengan bercerita. setelah bercerita GSM harus mengadakan aktivitas yang
sudah disiapkan yang sesuai dengan firman yang tadi dibawakan. Seleai
aktivitas, berdoa untuk pulang yang di pimpin oleh GSM.
b.
Remaja
Ibadah remaja mulai dengan jam 3 sore (15.00) sampai
selesai, kira-kira 1 setengah jam lamanya. Pada ibadah remaja biasanya yang
membawa pujian atau MC adalah anak-anak dari Remaja, dan pelayanan firman dari
mahasiswa PPL atau dari pembimbing komisi Remaja, atau dari kakak pemuda.
Struktur ibadah pada komisi remaja sama dengan ibadah pemuda dan ibadah rayon.
Sebelum doa pembukaan, menyanyikan sebuah lagu. Kemudian doa pembukaan, setelah
itu, jika ada yang mau sharing tentang perjalanan kehidupan selama 1 minggu,
atau yang ingin bercerita tentang cinta kasih Tuhan selama 1 minggu. Setelah
sharing, menyanyi 1 atau 2 lagu untuk mengantar ke pelayanan firman. Pelayanan
firman kurang lebih harus setengah jam. Didalam membawakan firman, bisa
mengadakan Game yang bersangkutan dengan firman, atau bagi dalam beberapa
kelompok untuk berdiskusi tentang kehidupan remaja. Stetelah pelayana firman,
lanjut ke persembahan dan doa syafaat. Doa syafaat biasanya dibawakan oleh
beberapa secara berantai, tapi yang dibawakan hanyalah anak-anak remaja, dengan
maksud belajar untuk bisa mengatur kata-kata dan berani dalam memimpin doa.
2.
Rangkuman Kegiatan yang telah dilaksanakan.
a. Mengajar Sekolah Minggu
Kegiatan-kegiatan
dalam mengajar sekolah minggu adalah seperti biasa. Pada saat jam sekolah
minggu, yang mengendalikan anak-anak adalah MC, ketika bagi kelas barulah di
kendalikan oleh guru sekolah minggu dan pendamping. Saya sudah mendapat tugas untuk mengajar kelas
keci, tengah dan kelas besar. Menyenangkan jika kita siap dalam mengajar dan
berpelayanan.
Dalam
mengajar kelas kecil, waktu yang dibutuhkan untuk mengajar kira-kira 10 menit
karena pada kelas kecil umur anak-anak masih 2 tahun – 4 tahun. Karakter anak
seumuran 2-4 tahun masih belum suka mendengar orang yang berbicara banyak,
sehingga butuh waktu cepat untuk mengajar sekolah minggu. Dan cara mengajar
anak kelas kecil sangat menyenangkan, saya baru mengajar kelas kecil 1 kali
saja, rasanya rindu untuk mengajar kelas kecil 1 kali saja, sehingga kerinduan
untuk melihat manisnya anak-anak. Kemudian aktivitasnya adalah kebanyakan
mewarnai. Karena bingung dengan anak yang masih kecil, kemampuan mereka belum
seperti anak SD yang sudah bisa mendengar dan memperhatikan dengan baik.
Dalam
kelas tengah, waktu yang dibutuhkan lebih dari kelas kecil karena anak-anak di
kelas tengah sudah bersekolah kira-kira dari kelas 1 SD – 3 SD. Anak anak kelas
tengah aktif dalam mendengarkan, menceritakan pengalaman, curhat dan aktivitas
mereka juga sangat bermanfaat untuk kedepannya. jika diberikan pertanyaan, mereka langsung
menjawab dan menceritakan yang berhubungan dengan firman dan pertanyaan yang
disampaikan. Jika ditanya untuk berdoa juga anak-anak unjuk tangan agar mereka
yang berdoa, saya merasa, anak-anak kelas tengah lebih pro aktif dibandingkan
dengan kelas kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk bercerita dan aktifitas, kurang
lebih 45 menit. Kemampuan anak-anak
kelas tengah sangat bagus.
Pada
kelas besar, waktu yang dibutuhkan untuk mengajar dan melakukan aktifitas
kurang lebih 1 jam. Karena, pada kelas besar lebih banyak pertanyaan, tentang
tokoh-tokoh alkitab, agar lebih diingat tentang tokoh-tokoh alkitab. Guru
sekolah minggu juga tiap minggu memberikan ayat hafalan untuk anak-anak kelas
besar, dengan maksud agar anak-anak dapat memahami dan selalu mengingat
ayat-ayat yang hafalkan. Aktifitas mereka juga sangat kreatif. Aktifitas mereka
diambil dari buku Menno. Buku sekolah minggu yang dipakai seGKMI. Bukan hanya
kelas besar yang menggunakan buku tersebut, tetapi pada kelas kecil dangan
kelas besar untuk menjadi panduan dalam mengajar sekolah minggu.
b. Mengajar Remaja.
Dalam
ibadah remaja mebutuhkan waktu yang cukup lama yakni 1 setengah jam. MC didalam
ibadah remaja biasanya anak-anak remaja yang menjadi MC atau pembawa pujian.
Saya baru 1 kali membawakan firman pada ibadah remaja, sangat menyenangkan,
meskipun waktu itu saya sedang sakit tetapi saya masih bisa tersenyum dengan
canda-candanya anak-anak remaja. Pada ibadah remaja lebih banyak berdiskusi
dengan kelompok. Dan jika doa syafaat dibawakan oleh anak-anak remaja. Komisi
remaja sama seperti ibadah rayon dan ibadah pemuda. Selalu ada sharing sebelum
mendengarkan firman Tuhan. Saya sering mengikuti ibadah remaja kadang saya
menjadi MC. Dalam membawakan pujian juga kadang diadakan game untuk mengundang
semangat anak-anak remaja karena jam 3 adalah jam-jam tidur siang. Anak-anak remaja sering banyak bercanda dalam
ibadah. Sehingga ibadah remaja sering lama dan seru karena candanya mereka.
c. Kegiatan Lainnya
Saya
juga sering mengikuti ibadah pemuda. Setelah ibadah remaja langsung disambung
dengan ibadah pemuda setengah 5 (16.30). saya jarang mengikuti ibadah rayon
karena kuliah dan jadwal ibadah rayon bertabrakan.
Pada
ibadah pemuda, struktur ibadah sama seperti ibadah yang lain, menyanyi, doa
pembukaan, sharing, kemudian menyanyi, pelayanan firman, persembahan, doa
syafaat, berkat. Kadang-kadang juga diadakan game dalam ibadah pemuda, biasanya
sesudah sharing.
3.
Relasi Yang Dijalin.
1.
Hubungan dengan
Anak Sekolah Minggu: relasi saya dengan anak-anak sekolah minggu sangat baik,
saya senang jika bertemu dengan anak-anak sekolah minggu, meskipun belum
semuanya saya kenali karakter mereka, tetapi sudah saya ketahui nama-nama
mereka satu per satu, dengan melalui nama, saya harap kedepannya bisa lebih
dekat dengan anak-anak sekolah minggu. Saya juga harus melakukan pendekatan
terhadap anak-anak sekolah minggu karena saya merasa senang bersama-sama dengan
mereka. Hubungan atau relasi saya dengan pengurus sekolah minggu sangat baik
karena setiap hari sabtu kami selalu melakukan persiapan sekolah minggu.
Meskipun bertemu secara langsung hanya 2 kali dalam seminggu, tetapi saya berusaha
agar hubungan antar kedua belah pihak baik.
2.
Hubungan dengan
anak Remaja : relasi saya dengan anak-anak remaja sangat baik karena didalam
ibadah remaja sering di adakan diskusi hampir setiap minggu, sehingga disamping
berdiskusi ada canda-canda dengan anak remaja. Saya juga menghafal dan selalu
mengingat semua nama-nama anak-anak remaja yang sering mengikuti ibadah remaja.
Dengan mendapatkan banyak teman, saya selalu rindu untuk berpelayanan. Hubungan
dan relasi saya dengan pengurus komisi remaja sangat baik karena selalu bertemu
di ibadah pemuda dan remaja, dalam ibadah banyak canda sehingga membuat semua
yang mengikuti ibadah menjadi baik dan semakin akrab. Pengurus ibadah remaja
juga sangat baik dan sangat perhatian dengan anak-anak remaja, mereka mengerti
dengan canda-candanya anak-anak karena saat ini adalah saat dimana masa mereka
untuk bertingkah sama seperti remaja.
3.
Hubungan dengan
supervisor lapangan, saya rasa baik, tetapi karena sering anak-anak PPL membuat
kesalahan yang sama dan membuat Beliau marah dengan tidak menempati komitmen
yang sudah disepakati oleh mahasiswa PPL dengan Supervisor Lapangan. Saya berharap agar kedepannya lebih baik lagi,
kesalahan yang kemarin bisa diambil sebagai pelajaran agar kedepannya tidak
berbuat kesalahan yang sama lagi. Istilahnya seperti terantuk pada batu yang
sama. Kedepannya harus lebih konsisten untuk tidak melanggar komitmen yang
sudah disepakati.
4.
Cara saya dalam
menjalin relasi dalam berpelayanan adalah saya selalu tersenyum saat saling
bertatapan, dan saling tegur sapa jika sedang berada di gereja, baik itu pada
ibadah sekolah minggu, remaja maupun pemuda. Sering bercanda dengan anak-anak
sekolah minggu, dan anak-anak remaja. Dengan begitu saya bisa mengenal karakter anak
sekolah minggu dan remaja.
5.
Kesulitan yang
terjadi dalam menjalin relasi adalah ada beberapa hal yang membuat saya agak
minder, yang pertama adalah karena saya belum bisa mengatur bahasa dengan baik
dan benar, yang kedua adalah ada sebagian besar jemaat menggunakan bahasa jawa dan
saya tidak mengerti. Mungkin perlahan-lahan, saya bisa belajar untuk berbahasa
Indonesia dengan baik, dan tidak lagi menggunakan bahasa Timor ketika berbicara
dengan sesama yang bukan orang Timor.
4.
Refleksi
1. Pada semester ini, saya mendapatkan banyak hal. saya tambah percaya diri, karena meskipun banyak orang
yang tidak suka dengan saya karenakekurangan saya, tetapi saya tetap percaya bahwa Tuhan selalu melihat anak-anakNya
yang dikucilkan di bumi karena berbuat kebaikan, tetapi di mata Tuhan, saya
tetap dilihat karena Dia tidak melihat ada perbedaan antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain.dengan
kekurangan yang saya miliki, kita semua adalah imagodei, segambar dan serupa
dengan Allah artinya kita sebagai manusia harus mengikuti dan menaati semua
yang sudah di perintahkan oleh Tuhan. Begitu pula saya juga harus memperhatikan
tingkah laku saya, Apakah sudah sesuai atau
belum?
2.
Minggu berikutnya yang
saya dapatkan dari ibadah sekolah minggu adalah persembahan yang sesungguhnya. Saya dapat belajar dari seorang
janda miskin itu karena dari semua orang yang memberikan persembahan, hanya
seorang janda miskin itu yang memberikannya dengan jumlah yang sedikit. Memberi dari kekurangan kita adalah
hal yang luar biasa. Masih berkekurangan, tetapi masih mampu memberikan segala
kekurangannya kepada orang lain. Kita terima segala sesuatu dari Tuhan secara
Cuma-Cuma, berarti apa yang harus kita berikan kepada kepada orang yang
membutuhkan janganlah menuntut balasa, teapi bermurah hatilah dan rela hatilah
dengan sesuatu yang sudah diberikan.
3.
saya selalu tertari dengan kata benar karena benar
artinya pas, atau Amin. Didalam firman juga mengajarkan dan mengajak kita untuk
membaca kebenaran Tuhan didalam Alkitab. Dengan membaca Alkitab, kita akan tahu
kebenaran Tuhan, dan dapat kita aplikasikan dalam hari lepas hari yang kita
lewati nantinya, baik itu dalam diri kita maupun sesame kita. Haus akan
kebenaran Tuhan, kita sebagai seorang pelayan Tuhan, haruslah mengisi
kerohanian kita dengan minum air yaitu firman Tuhan. Dengan kalimat-kalimat yang tercantum
di atas membuat saya lebih rajin membuka Alkitab dan membacanya, meskipun hanya
1 ayat, tetapi saya sudah menambah air kerohanian dalam diri saya.
4.
saya mulai belajar agar tidak boleh tidak peduli dengan
sesama, awalnya saya selalu berpikir bahwa, didalam perkuliahan, semuanya
otomatis Mahasiswa, semua teman saya pastinya sudah bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik.
Mengingat kembali tentang biji sesawi dan ragi dalam kehidupan sehari-hari. saya bisa mengartikan bahwa jika
ada teman yang berbuat yang tidak baik, contohnya bolos kuliah, langsung saya
tegur, dengan begitu dapat memperlihatkan kepedulian kita terhadap sesama. jika teman saya sedang
membutuhkan bantuan, kalau saya bisa membantunya, maka saya akan berusaha untuk
membantu.
Membantu,
menegur, dan member tahu disini dapat di kaitkan dengan Kasih. Yang dimana
haruslah saling memberi, saling mengasihi.
Hal Kasih disini, dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
hal kecil menjadi hal besar. Dan bermurah hatilah dalam member karena Tuhan
yang memberikan hidup kepada kita secara Cuma-Cuma, janganlah kita member keada
sesame dengan kemahalan, tetapi dengan bermurah hati atau rela hati.
5.
Berbuat
baik ada dua macam yaitu berbuat baik karena menuntut balasan dan berbuat baik
dengan sepenuh hati. Berawal dari hati, didalam remaja mengatakan bahwa hati
adalah pusat hidup kerohanian. Jadi, setelah saya pikir, Tuhan selalu melihat
semua umatnya baik itu yang baik dan jahat, jadi jika saya berbuat baik hanya
untuk menuntut balas, berarti balasan yang saya dapat hanyalah dari duniawi,
tetapi jika saya berbuat baik dengan sepenuh hati, maka upah yang saya dapat
yaitu kerajaan sorga. Mungkin dapat saya terapkan dalam perkuliahan, bahwa
melakukan kebaikan dengan teman-teman haruslah berasal dari hati. Contohnya ada
teman yang belum mengerjakan tugas, dapat saya bagikan tugas yang sudah saya
kerjakan. Dan tidak menuntut balasan
dengan suatu saat dia akan membalasnya, namun membantu dan memberi dengan
sepenuh hati.
6.
saya hidup dikalangan Mahasiswa, sehingga haruslah tegas
dalam kebenaran. dan haruslah pintar-pintar membagi waktu kuliah dan
berpelayanan. Saya merasa ada berkat rohani. Salah satu pergumulan saya yaitu kuliah dan pelayanan,
sehingga dapat saya mulai untuk membagi waktu kuliah dan PPL. Jika niat kita
untuk berpelayana, makan tujuan yang sekarang adalah pelayanan. Menurut saya,
menjadi seorang pendeta haruslah serius dalam berpelayanan. Tujuan saya
sekarang adalah berpelayanan, baik kapan dan dimana saya, di gereja dan kuliah,
‘puji Tuhan’ saya siap. Dan saya selalu berusaha, dalam batin saya agar apa
yang saya lakukan dalam berpelayanan, bukan mencari nilai yang bagus, melainkan
saya bersungguh-sungguh belajar untuk kedepannya bisa lebih baik dalam
berpelayanan dan nantinya yang akan saya hadapi.
7.
saya belajar untuk membenahi diri terlebih dahulu,
setelah membenahi diri, tetap bertahan dengan apa yang sudah kita benahi.
Janganlah kita membenahi diri orang lain karena setiap orang berbeda, benahi
diri orang lain dengan menegur sopan, jangan dengan cara menegur sinis atau
menyindir orang.
8.
haruslah kita full time untuk Tuhan dan bukan Part Time.
Full time disini, menjelaskan agar melakukan segala sesuatu haruslah dengan
meminta tuntunan dari Tuhan, dan ketika sudah berserah kepada Tuhan, dengan
membalasNya, haruslah kita juga menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan
segala waktu, maksudnya mengikuti semua perintahNya. Selalu berbuat kebaikan
dalam hal apa saja dan dimana saja.
9.
tentang
warisan iman, atau bisa dibilang dengan warisan rohani yang diberika orang tua
kepada kita. Ajaran-ajaran yang sudah
diajarkan kepada saya, haruslah terapkan dengan baik dalam kehidupan. Seperti
yang sudah dibilang bahwa apa yang ditulis, atau didengar patutlah kita
mendalami hal tersebut.
10. jika kita mengampuni orang yang
betul-betul membuat kita jengkel, emosi dll, tetapi mengampuni orang dengan
tulus, dengan hati yang benar-benar mengampuni, maka upah yang kita dapat
sangatlah besar yang sudah ditampung didalam surga. Mengasihi orang yang
mengasihi kita, upah yang kita dapat sebenarnya adalah kasih yang sudah diberikan
kepada kita. Tetapi jika kita mengasihi musuh kita, Tuhan sudah menabung upah
kita di surga. Saya belajar untuk tidak menyimpan dendam, teruslah bersabar
dengan cobaan yang datang, mengampuni semua orang berbuat salah, dan selalu
ingat bahwa jika kita mengampuni kesalahan orang, maka Tuhan pun mengampuni
kita sama seperti pengampunan kita kepada sesame kita. Jadi mengampuni
seseorang janganlah setenga-setengah, melainkan dengan sesepenuh hati agar
Tuhan kita juga mengampuni kesalahan kita dengan sepenuh hatiNya.
11. tetap hidup dalam bimbingan. Baik itu
bimbingan dari orang tua, dosen, teman, dll. Selalu berpikir positif terhadap
masukan, usul dan saran, teguran yang di ajukan kepada kita, baik itu teguran
dengan cara apapun haruslah kita menanggapinya dengan lapang dada, hindarkan
segala pikiran Negatif yang ada dalam hati kita. Setiap orang yang
memperhatikan dan menegur kita, itu menunjukkan bahwa masih ada yang peduli
dengan kita. Jangan cepat tersinggung dengan teguran, dan masukan karena itu
demi kebaikan kita. Belajar dari kesalahan dan teguran untuk menjadi lebih
baik.
saya melihat banyak orang yang tidak
suka dengan teguran, usul dan saran yang diajukan karena mereka menganggap
bahwa orang yang menegur so’ tau, so’ pintar, tetapi apakah mereka tidak sadar,
yang sebenarnya itu adalah demi masa depan. Saya berpikir bahwa selalu
berPositif. Dan jangan berprasangka buruk dengan apa yang di sarankan.
12. gunakan
gadget sebagaimana mestinya. Mungkin awalnya dalam sehari saya menggunakan
gadget 8 dari 24 jam. Dapat saya kurangi dari menjadi 7. Secara perlahan-lahan,
tetapi ada kepastian untuk dapat mengurangi waktu dalam menggunakan gadget.
Baik itu Internetan, main game. Saya harus punya komitmen untuk tetap focus ke
Kuliah dan Pelayanan.
Saya
selalu ingat dan selalu merindukan Orang Tua dengan ingin membanggakan mereka.
Meskipun belum dalam bentuk Ijazah, tetapi peelahan-lahan dengan meningkatkan
IPK. Dengan begitu, orang tua merasa bangga, dan tidak sia-sia mengirim saya
berkuliah d pulau Jawa.
A.
Kesimpulan
:
PPL II ini telah banyak mengajarkan saya dalam
mengenal anak-anak dan remaja, selain membuat saya semakin dewasa dan pelayanan
ini membantu saya juga berpikir dalam mengahadapi setiap masalah yang ada, PPL
II ini saya jalanni bukan sema-mata karena nilai, tetapi karena benar-benar
ketulusan untuk melayani. Semoga dalam PPL selanjutnya saya bisa jauh lebih
baik lagi, dan sudah bisa menjalin pendekatan terhadap anak-anak dan remaja.
B.
Saran
Untuk diri sendiri :
bisa menjadi lebih baik lagi, dan sungguh dalam melayani, bisa menjadi GSM yang
menyenangkan, agar anak-anak juga bisa senang. Dan harus belajar untuk
menggunakan bahasa Indonesia baku dengan baik.
EvaluasiAakhir Mahasiswa PPL I
Oleh Supervisor Lapangan
Nama : Bintang Noveigha Mantolas.
Nim : 712013086
Tempat PPL : GLMI Siloam Salatiga.
No
|
Pokok Penilaian
|
Nilai (dalam angka)
|
Keterangan
|
1
|
Keseriusan dalam melakukan PPL
(berdasarkan kehadiran dan jumlah jurnal yaitu 10 jurnal )
|
|
|
2
|
Ketrampilan dalam mengajar sekolah
minggu atau remaj.
|
|
|
3
|
Relasi yang dijalin di jemaat (dengan
anak sekolah minggu, remaja, pengurus sekolah minggu dan remaja, dan
supervisor lapangan.
|
|
|
4
|
Pengembangan kepribadian dan
spiritualitas.
|
|
|
|
Jumlah nilai
(dalam angka)
|
|
|
|
Nilai rata-rata
(dalam angka)
|
|
|
Nilai
Akhir :
Catatan :
§ Untuk mendapatkan nilai rata-rata,
maka nilai (dalam angka) dari semua pokok penilaian dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah pokok penilaian.
§ Patokan penilaian