Kamis, 16 Oktober 2014


Pembacaan                  : Masmur 139 : 14
                                         Roma 9 : 20-21


Renungan
Berbahagialah kita yang mau membaca dan mendengarkan Firman Tuhan. Dan yang lebih berbahagia adalah dia yang mau melakukannya dalam kehidupan hari lepas hari.
Dalam bacaan kita pada mlm hari ini, ega tertarik pada Mazmur ayat 14a yang berbunyi “ aku  bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib”.
         
Tuhan itu sangat kreatif! Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sama. Anak kembar pun yang rupanya tampak sama tetap memiliki sifat yang berbeda. Namun, kita diciptakan untuk menjadi dahsyat, atau dengan kata lain menjadi luar biasa, setiap kita diciptakan dengan pribadi yang berbeda, tingkah laku yang berbeda, muka, bentuk tubuh, bentuk rambut, dll. Semuanya diciptakan dengan banyak perbedaan, namun dengan tujuan yang sama, yaitu menjadi dahsyat dan luar biasa sesuai dengan bidang kita.  Kita diciptakan dengan tujuan hidup yang sama, kira2 kita jauh2 ada yg dari kefa, atb, soe, kpg, klimantan, medan, dlsbg. Kita dtg ke UKSW dgn tujuan yg sama yaitu untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita dan itu pasti akan tercapai bila kita menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri.
          nah, pertanyaan bagi kita skrg adalah; bagaimana menjadi diri kita yang terbaik ? jawabannya hanya 1, yaitu jadilah diri kita sendiri. Banyak dari kita manusia yang tdak mau menerima dirinya sndiri, sehingga apa yang sudah Tuhan rencanakan, masa depan yang sudah Tuhan sediakan bagi kita yang terbaik tdak trjadi dlam kehidupan kita.

            Roma 9:20-21: Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?". Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
          kita digaris besarkan untuk menjadi dahsyat dan luar biasa, namun seringkali yang terjadi adalah kita tdak jalan d jalan itu, kita malah protes kepada Tuhan, krn kita tdk mnerima diri kita apa adanya. Hal ini tdk akan terjafi bila kita menerima diri kita apa adanya  termasuk hal yang tdk bias kita ubah;  seperti :
 keluarga, kita harus menerima kelemahan dan kekurangan ortu kita .. misalnya musa dan Samuel  yang d asuh oleh ortu angkat yang akhirnya dipakai Tuhan secara luar biasa.
 
. Kemampuan saya. Belum tentu yang pintar yang berhasil. Tapi yang berhasil adalah yang berjalan dalam jalan Tuhan yang senantiasa mau belajar dan berkembang. Contohnya Thomas Alva Edison yang tidak lulus sekolah bisa menjadi seorang penemu lampu karena dia mau belajar dan melakukan hal yang baik.
Penampilan fisik. Banyak orang yang minder dengan penampilan fisiknya. Bahkan sampai ada yang melakukan operasi plastik. Ada yang karena minder menarik diri dari pergaulan. Ada juga yang karean minder menjadi pribadi yang jahat.

Tahukah anda hal-hal kurang baik tidak akan terjadi bila kita menerima diri kita dan memiliki CITRA DIRI yang sesuai kehendak Tuhan, yaitu menjadi DASYAT dan LUAR BIASA.

Langkahnya adalah; YAKINI kita adalah DASYAT dan LUAR BIASA, TERIMA hal-hal yang tidak bisa diubah, Belajar mengembangkan diri dengan talenta dan kelebihan yang sudah Tuhan titipkan kepada kita.


          Ega mau berbagi kata bijak  yang bilang; jadilah dirimu sendiri yang ingin berubah menjadi lebih baik bagi dirimu sendiri, bagi sesame manusia dan bagi Tuhan. AMIN

Laporan Akhir PPL 2.

LAPORAN AKHIR PPL II



O
L
E
H




BINTANG NOVEIGHA MANTOLAS
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
(2013/2014)

Daftar Isi
Daftar Isi …………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
Lembaran Pengesahan…………………………………………………….... 3
Pendahuluan …………………………………………………………………4
Evaluasi Diri Akhir ………………………………………………………… 5
Penutupan  ………………………………………………………………… 15
















Kata Pengantar
Memilih untuk menjadi pekerja Tuhan adalah satu pekerjaan yang berkaitan langsung dengan pelayanan dan dapat belajar untuk nantinya terjun ke Jemaat yang sesungguhnya. Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana merupakan salah satu Universitas yang terakreditas baik, terutama pada Fakultas Teologi. Dalam sistem pembelajaran ada satu mata kuliah yang di dalamnya menyangkut praktek pelayanan yang biasanya disebut PPL (praktek Pendidikan Lapangan). PPL ini terdiri dari PPL I – VI, mata kulaih ini merupakan mata kuliah yang wajib diambil dan wajib lulus. Tuhan masih membimbing dan menuntun saya untuk terus berPPL. PPL 1 sudah saya lalui dengan mengobservasi segala sesuatu didalam gereja, baik itu jemaatnya maupun tata ibadahnya. Mata kuliah ini yang akan membantu saya dalam pelayanan bila nantinya saya sudah menjadi seorang pendeta. Semester III ini saya melanjutkan tugas saya yaitu PPL 2 yang didalam terdapat tugas-tugas yakni mengajar sekolah minggu, pelayanan firman di ibadah remaja, dan MC.
Saya masih  tetap berPPL di GKMI Siloam Salatiga. PPL II yang saya lakukan di GKMI Siloam Salatiga ini dimulai 18 Mei – 10 Agustus 2014. Dalam PPL II ini, kami beranggota 5 orang. Dengan tugas yang sama tetapi dengan waktu yang berbeda.


Salatiga, 12 Agustus 20140
           
Bintang Noveigha Mantolas



LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan Akhir Lengkap Praktek Pendidikan Lapangan II (PPL II)
Di GKMI Siloam Salatiga
tanggal 18 Mei – 10 Agustus 2014
Ini telah dibuat dengan benar.




Penulis,

(Bintang Noveigha Mantolas)
Mengesahkan,

Supervisor Lapangan                                                    Supervisor Fakultas

Pdt. Elfriend Sitompul                                                       Pdt. Irene Ludji.





I.                Pendahuluan

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena kasih yang selalu dan senantiasa menyertai saya sampai saat ini, saya masih bisa menyelesaikan Praktek Pendidikan Lapangan II (PPL II) di GKMI Siloam Salatiga. Tidak lupa juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Supervisor Lapangan yang selalu memberikan usul, saran dan masukan  kepada saya dalam melakukan sesuatu. Dan selalu menegur saya jika ada kesalahan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Supervisor Fakultas yang senantiasa membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan PPL II dengan baik. Terlepas dari itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman – teman PPL II dalam dukungan dan dorongan dalam membuat laporan akhir.
Adapula tujuan PPL II ini diikuti, dapat membantu saya dalam mengajar anak-anak sekolah minggu dengan baik. Baik itu di kelas kecil, tengah maupun besar. Dapat saya memahami dan mulai berandai-andai ketika saya turun ke Jemaat yang sesungguhnya. Kelak laporan dan jurnal-jurnal ini dapat membantu saya dalam mengevaluasi, dan nantinya saya mampu turun ke dalam PPL III untuk lebih baik lagi. 









II.           Evaluasi Diri Akhir
1.      Gambaran umum tentang kegiatan pelayanan sekolah minggu dan remaja di GKMI Siloam.
a.      Sekolah Minggu
Kegiatan yang berlangsung di Sekolah Minggu adalah yang pertama, anak-anak masih mengikuti ibadah umum di gereja, ketika sudah waktunya untuk sekolah minggu, yaitu sesudah Pengampunan dan Berita Anugrah, maka anak-anak maju ke depan mimbar dan di doakan oleh Pendeta untuk anak-anak mulai dengan ibadah Sekolah Minggu. Ibadah sekolah minggu berjalan bersamaan dengan ibadah umum. Ketika anak-anak sampai ke ruang sekolah minggu, mereka disambut oleh guru-guru sekolah minggu yang saat itu mendapat tugas. Baik itu MC, pelayan Firman maupun pendamping. Mereka sedang menunggu di ruang sekolah minggu.
Ibadah dimulai dengan diawali dengan menyanyikan sebuah lagu yang bisa mengundang semangat anak-anak agar mereka mengikuti ibadah sekolah minggu dengan sukacita. Setelah itu Doa Pembukaan yang sudah dijadwalkan oleh Guru Sekolah Minggu (GSM) kepada anak-anak, tetapi misalnya anak yang ditugaskan untuk berdoa tidak datang, maka ditanya kepada anak-anak yang lain, relawan yang mau berdoa. Jika tidak demikian, maka salah satu dari GSM yang membawakan doa.  Seusai doa pembukaan, MC mengajak anak-anak berdiri. Istilahnya seperti senam pagi. Atau bermain Game dengan lagu-lagu sekolah minggu yang ada gerakannya dan lagu-lagu yang dapat membuat anak-anak senang. Kemudian Absen, setelah absen persembahan. Beragam-ragam cara mereka memberikan persembahan, misalnya dua orang anak membuat terowongan dan seorang anak memegang kantong persembahannya dan anak yang lain jalan melewati terowongannya lalu mengisi persembahan ke kantong persembahan. Doa persembahan juga sama seperti doa pembukaan. Setelah persembahan, anak-anak mulai pisah kelas untuk mendengarkan Cerita Firman Tuhan. Didalam pelayanan firman, di awali dengan berdoa yang dipimpin oleh GSM. Sesudah berdoa langsung dimulai dengan bercerita. setelah bercerita GSM harus mengadakan aktivitas yang sudah disiapkan yang sesuai dengan firman yang tadi dibawakan. Seleai aktivitas, berdoa untuk pulang yang di pimpin oleh GSM.
b.      Remaja
Ibadah remaja mulai dengan jam 3 sore (15.00) sampai selesai, kira-kira 1 setengah jam lamanya. Pada ibadah remaja biasanya yang membawa pujian atau MC adalah anak-anak dari Remaja, dan pelayanan firman dari mahasiswa PPL atau dari pembimbing komisi Remaja, atau dari kakak pemuda. Struktur ibadah pada komisi remaja sama dengan ibadah pemuda dan ibadah rayon. Sebelum doa pembukaan, menyanyikan sebuah lagu. Kemudian doa pembukaan, setelah itu, jika ada yang mau sharing tentang perjalanan kehidupan selama 1 minggu, atau yang ingin bercerita tentang cinta kasih Tuhan selama 1 minggu. Setelah sharing, menyanyi 1 atau 2 lagu untuk mengantar ke pelayanan firman. Pelayanan firman kurang lebih harus setengah jam. Didalam membawakan firman, bisa mengadakan Game yang bersangkutan dengan firman, atau bagi dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang kehidupan remaja. Stetelah pelayana firman, lanjut ke persembahan dan doa syafaat. Doa syafaat biasanya dibawakan oleh beberapa secara berantai, tapi yang dibawakan hanyalah anak-anak remaja, dengan maksud belajar untuk bisa mengatur kata-kata dan berani dalam memimpin doa.










2.      Rangkuman Kegiatan yang telah dilaksanakan.  
a.      Mengajar Sekolah Minggu
Kegiatan-kegiatan dalam mengajar sekolah minggu adalah seperti biasa. Pada saat jam sekolah minggu, yang mengendalikan anak-anak adalah MC, ketika bagi kelas barulah di kendalikan oleh guru sekolah minggu dan pendamping.  Saya sudah mendapat tugas untuk mengajar kelas keci, tengah dan kelas besar. Menyenangkan jika kita siap dalam mengajar dan berpelayanan.
Dalam mengajar kelas kecil, waktu yang dibutuhkan untuk mengajar kira-kira 10 menit karena pada kelas kecil umur anak-anak masih 2 tahun – 4 tahun. Karakter anak seumuran 2-4 tahun masih belum suka mendengar orang yang berbicara banyak, sehingga butuh waktu cepat untuk mengajar sekolah minggu. Dan cara mengajar anak kelas kecil sangat menyenangkan, saya baru mengajar kelas kecil 1 kali saja, rasanya rindu untuk mengajar kelas kecil 1 kali saja, sehingga kerinduan untuk melihat manisnya anak-anak. Kemudian aktivitasnya adalah kebanyakan mewarnai. Karena bingung dengan anak yang masih kecil, kemampuan mereka belum seperti anak SD yang sudah bisa mendengar dan memperhatikan dengan baik.
Dalam kelas tengah, waktu yang dibutuhkan lebih dari kelas kecil karena anak-anak di kelas tengah sudah bersekolah kira-kira dari kelas 1 SD – 3 SD. Anak anak kelas tengah aktif dalam mendengarkan, menceritakan pengalaman, curhat dan aktivitas mereka juga sangat bermanfaat untuk kedepannya.  jika diberikan pertanyaan, mereka langsung menjawab dan menceritakan yang berhubungan dengan firman dan pertanyaan yang disampaikan. Jika ditanya untuk berdoa juga anak-anak unjuk tangan agar mereka yang berdoa, saya merasa, anak-anak kelas tengah lebih pro aktif dibandingkan dengan kelas kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk bercerita dan aktifitas, kurang lebih 45 menit.  Kemampuan anak-anak kelas tengah sangat bagus.  
Pada kelas besar, waktu yang dibutuhkan untuk mengajar dan melakukan aktifitas kurang lebih 1 jam. Karena, pada kelas besar lebih banyak pertanyaan, tentang tokoh-tokoh alkitab, agar lebih diingat tentang tokoh-tokoh alkitab. Guru sekolah minggu juga tiap minggu memberikan ayat hafalan untuk anak-anak kelas besar, dengan maksud agar anak-anak dapat memahami dan selalu mengingat ayat-ayat yang hafalkan. Aktifitas mereka juga sangat kreatif. Aktifitas mereka diambil dari buku Menno. Buku sekolah minggu yang dipakai seGKMI. Bukan hanya kelas besar yang menggunakan buku tersebut, tetapi pada kelas kecil dangan kelas besar untuk menjadi panduan dalam mengajar sekolah minggu.  
b.      Mengajar Remaja.
Dalam ibadah remaja mebutuhkan waktu yang cukup lama yakni 1 setengah jam. MC didalam ibadah remaja biasanya anak-anak remaja yang menjadi MC atau pembawa pujian. Saya baru 1 kali membawakan firman pada ibadah remaja, sangat menyenangkan, meskipun waktu itu saya sedang sakit tetapi saya masih bisa tersenyum dengan canda-candanya anak-anak remaja. Pada ibadah remaja lebih banyak berdiskusi dengan kelompok. Dan jika doa syafaat dibawakan oleh anak-anak remaja. Komisi remaja sama seperti ibadah rayon dan ibadah pemuda. Selalu ada sharing sebelum mendengarkan firman Tuhan. Saya sering mengikuti ibadah remaja kadang saya menjadi MC. Dalam membawakan pujian juga kadang diadakan game untuk mengundang semangat anak-anak remaja karena jam 3 adalah jam-jam tidur siang.  Anak-anak remaja sering banyak bercanda dalam ibadah. Sehingga ibadah remaja sering lama dan seru karena candanya mereka.
c.      Kegiatan Lainnya
Saya juga sering mengikuti ibadah pemuda. Setelah ibadah remaja langsung disambung dengan ibadah pemuda setengah 5 (16.30). saya jarang mengikuti ibadah rayon karena kuliah dan jadwal ibadah rayon bertabrakan.
Pada ibadah pemuda, struktur ibadah sama seperti ibadah yang lain, menyanyi, doa pembukaan, sharing, kemudian menyanyi, pelayanan firman, persembahan, doa syafaat, berkat. Kadang-kadang juga diadakan game dalam ibadah pemuda, biasanya sesudah sharing.



3.     Relasi Yang Dijalin.  
1.      Hubungan dengan Anak Sekolah Minggu: relasi saya dengan anak-anak sekolah minggu sangat baik, saya senang jika bertemu dengan anak-anak sekolah minggu, meskipun belum semuanya saya kenali karakter mereka, tetapi sudah saya ketahui nama-nama mereka satu per satu, dengan melalui nama, saya harap kedepannya bisa lebih dekat dengan anak-anak sekolah minggu. Saya juga harus melakukan pendekatan terhadap anak-anak sekolah minggu karena saya merasa senang bersama-sama dengan mereka. Hubungan atau relasi saya dengan pengurus sekolah minggu sangat baik karena setiap hari sabtu kami selalu melakukan persiapan sekolah minggu. Meskipun bertemu secara langsung hanya 2 kali dalam seminggu, tetapi saya berusaha agar hubungan antar kedua belah pihak baik.
2.      Hubungan dengan anak Remaja : relasi saya dengan anak-anak remaja sangat baik karena didalam ibadah remaja sering di adakan diskusi hampir setiap minggu, sehingga disamping berdiskusi ada canda-canda dengan anak remaja. Saya juga menghafal dan selalu mengingat semua nama-nama anak-anak remaja yang sering mengikuti ibadah remaja. Dengan mendapatkan banyak teman, saya selalu rindu untuk berpelayanan. Hubungan dan relasi saya dengan pengurus komisi remaja sangat baik karena selalu bertemu di ibadah pemuda dan remaja, dalam ibadah banyak canda sehingga membuat semua yang mengikuti ibadah menjadi baik dan semakin akrab. Pengurus ibadah remaja juga sangat baik dan sangat perhatian dengan anak-anak remaja, mereka mengerti dengan canda-candanya anak-anak karena saat ini adalah saat dimana masa mereka untuk bertingkah sama seperti remaja.
3.      Hubungan dengan supervisor lapangan, saya rasa baik, tetapi karena sering anak-anak PPL membuat kesalahan yang sama dan membuat Beliau marah dengan tidak menempati komitmen yang sudah disepakati oleh mahasiswa PPL dengan Supervisor Lapangan.  Saya berharap agar kedepannya lebih baik lagi, kesalahan yang kemarin bisa diambil sebagai pelajaran agar kedepannya tidak berbuat kesalahan yang sama lagi. Istilahnya seperti terantuk pada batu yang sama. Kedepannya harus lebih konsisten untuk tidak melanggar komitmen yang sudah disepakati.  
4.      Cara saya dalam menjalin relasi dalam berpelayanan adalah saya selalu tersenyum saat saling bertatapan, dan saling tegur sapa jika sedang berada di gereja, baik itu pada ibadah sekolah minggu, remaja maupun pemuda. Sering bercanda dengan anak-anak sekolah minggu, dan anak-anak remaja.  Dengan begitu saya bisa mengenal karakter anak sekolah minggu dan remaja.  
5.      Kesulitan yang terjadi dalam menjalin relasi adalah ada beberapa hal yang membuat saya agak minder, yang pertama adalah karena saya belum bisa mengatur bahasa dengan baik dan benar, yang kedua adalah ada sebagian besar jemaat menggunakan bahasa jawa dan saya tidak mengerti. Mungkin perlahan-lahan, saya bisa belajar untuk berbahasa Indonesia dengan baik, dan tidak lagi menggunakan bahasa Timor ketika berbicara dengan sesama yang bukan orang Timor.  









4.     Refleksi
1.      Pada semester ini, saya mendapatkan banyak hal. saya tambah  percaya diri, karena meskipun banyak orang yang tidak suka dengan saya karenakekurangan saya, tetapi saya tetap percaya bahwa Tuhan selalu melihat anak-anakNya yang dikucilkan di bumi karena berbuat kebaikan, tetapi di mata Tuhan, saya tetap dilihat karena Dia tidak melihat ada perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.dengan kekurangan yang saya miliki, kita semua adalah imagodei, segambar dan serupa dengan Allah artinya kita sebagai manusia harus mengikuti dan menaati semua yang sudah di perintahkan oleh Tuhan. Begitu pula saya juga harus memperhatikan tingkah laku saya, Apakah sudah sesuai atau belum?
2.     Minggu berikutnya yang saya dapatkan dari ibadah sekolah minggu adalah persembahan yang sesungguhnya. Saya dapat belajar dari seorang janda miskin itu karena dari semua orang yang memberikan persembahan, hanya seorang janda miskin itu yang memberikannya dengan jumlah yang sedikit. Memberi dari kekurangan kita adalah hal yang luar biasa. Masih berkekurangan, tetapi masih mampu memberikan segala kekurangannya kepada orang lain. Kita terima segala sesuatu dari Tuhan secara Cuma-Cuma, berarti apa yang harus kita berikan kepada kepada orang yang membutuhkan janganlah menuntut balasa, teapi bermurah hatilah dan rela hatilah dengan sesuatu yang sudah diberikan.  
3.      saya selalu tertari dengan kata benar karena benar artinya pas, atau Amin. Didalam firman juga mengajarkan dan mengajak kita untuk membaca kebenaran Tuhan didalam Alkitab. Dengan membaca Alkitab, kita akan tahu kebenaran Tuhan, dan dapat kita aplikasikan dalam hari lepas hari yang kita lewati nantinya, baik itu dalam diri kita maupun sesame kita. Haus akan kebenaran Tuhan, kita sebagai seorang pelayan Tuhan, haruslah mengisi kerohanian kita dengan minum air yaitu firman Tuhan. Dengan kalimat-kalimat yang tercantum di atas membuat saya lebih rajin membuka Alkitab dan membacanya, meskipun hanya 1 ayat, tetapi saya sudah menambah air kerohanian dalam diri saya.
4.      saya mulai belajar agar tidak boleh tidak peduli dengan sesama, awalnya saya selalu berpikir bahwa, didalam perkuliahan, semuanya otomatis Mahasiswa, semua teman saya pastinya sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Mengingat kembali tentang biji sesawi dan ragi dalam kehidupan sehari-hari. saya bisa mengartikan bahwa jika ada teman yang berbuat yang tidak baik, contohnya bolos kuliah, langsung saya tegur, dengan begitu dapat memperlihatkan kepedulian kita terhadap sesama. jika teman saya sedang membutuhkan bantuan, kalau saya bisa membantunya, maka saya akan berusaha untuk membantu.
Membantu, menegur, dan member tahu disini dapat di kaitkan dengan Kasih. Yang dimana haruslah saling memberi, saling mengasihi.  Hal Kasih disini, dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan hal kecil menjadi hal besar. Dan bermurah hatilah dalam member karena Tuhan yang memberikan hidup kepada kita secara Cuma-Cuma, janganlah kita member keada sesame dengan kemahalan, tetapi dengan bermurah hati atau rela hati.
5.      Berbuat baik ada dua macam yaitu berbuat baik karena menuntut balasan dan berbuat baik dengan sepenuh hati. Berawal dari hati, didalam remaja mengatakan bahwa hati adalah pusat hidup kerohanian. Jadi, setelah saya pikir, Tuhan selalu melihat semua umatnya baik itu yang baik dan jahat, jadi jika saya berbuat baik hanya untuk menuntut balas, berarti balasan yang saya dapat hanyalah dari duniawi, tetapi jika saya berbuat baik dengan sepenuh hati, maka upah yang saya dapat yaitu kerajaan sorga. Mungkin dapat saya terapkan dalam perkuliahan, bahwa melakukan kebaikan dengan teman-teman haruslah berasal dari hati. Contohnya ada teman yang belum mengerjakan tugas, dapat saya bagikan tugas yang sudah saya kerjakan.  Dan tidak menuntut balasan dengan suatu saat dia akan membalasnya, namun membantu dan memberi dengan sepenuh hati.
6.      saya hidup dikalangan Mahasiswa, sehingga haruslah tegas dalam kebenaran. dan haruslah pintar-pintar membagi waktu kuliah dan berpelayanan. Saya merasa ada berkat rohani. Salah satu pergumulan saya yaitu kuliah dan pelayanan, sehingga dapat saya mulai untuk membagi waktu kuliah dan PPL. Jika niat kita untuk berpelayana, makan tujuan yang sekarang adalah pelayanan. Menurut saya, menjadi seorang pendeta haruslah serius dalam berpelayanan. Tujuan saya sekarang adalah berpelayanan, baik kapan dan dimana saya, di gereja dan kuliah, ‘puji Tuhan’ saya siap. Dan saya selalu berusaha, dalam batin saya agar apa yang saya lakukan dalam berpelayanan, bukan mencari nilai yang bagus, melainkan saya bersungguh-sungguh belajar untuk kedepannya bisa lebih baik dalam berpelayanan dan nantinya yang akan saya hadapi.
7.      saya belajar untuk membenahi diri terlebih dahulu, setelah membenahi diri, tetap bertahan dengan apa yang sudah kita benahi. Janganlah kita membenahi diri orang lain karena setiap orang berbeda, benahi diri orang lain dengan menegur sopan, jangan dengan cara menegur sinis atau menyindir orang.
8.      haruslah kita full time untuk Tuhan dan bukan Part Time. Full time disini, menjelaskan agar melakukan segala sesuatu haruslah dengan meminta tuntunan dari Tuhan, dan ketika sudah berserah kepada Tuhan, dengan membalasNya, haruslah kita juga menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan segala waktu, maksudnya mengikuti semua perintahNya. Selalu berbuat kebaikan dalam hal apa saja dan dimana saja.
9.    tentang warisan iman, atau bisa dibilang dengan warisan rohani yang diberika orang tua kepada kita.  Ajaran-ajaran yang sudah diajarkan kepada saya, haruslah terapkan dengan baik dalam kehidupan. Seperti yang sudah dibilang bahwa apa yang ditulis, atau didengar patutlah kita mendalami hal tersebut.
10. jika kita mengampuni orang yang betul-betul membuat kita jengkel, emosi dll, tetapi mengampuni orang dengan tulus, dengan hati yang benar-benar mengampuni, maka upah yang kita dapat sangatlah besar yang sudah ditampung didalam surga. Mengasihi orang yang mengasihi kita, upah yang kita dapat sebenarnya adalah kasih yang sudah diberikan kepada kita. Tetapi jika kita mengasihi musuh kita, Tuhan sudah menabung upah kita di surga. Saya belajar untuk tidak menyimpan dendam, teruslah bersabar dengan cobaan yang datang, mengampuni semua orang berbuat salah, dan selalu ingat bahwa jika kita mengampuni kesalahan orang, maka Tuhan pun mengampuni kita sama seperti pengampunan kita kepada sesame kita. Jadi mengampuni seseorang janganlah setenga-setengah, melainkan dengan sesepenuh hati agar Tuhan kita juga mengampuni kesalahan kita dengan sepenuh hatiNya. 
11. tetap hidup dalam bimbingan. Baik itu bimbingan dari orang tua, dosen, teman, dll. Selalu berpikir positif terhadap masukan, usul dan saran, teguran yang di ajukan kepada kita, baik itu teguran dengan cara apapun haruslah kita menanggapinya dengan lapang dada, hindarkan segala pikiran Negatif yang ada dalam hati kita. Setiap orang yang memperhatikan dan menegur kita, itu menunjukkan bahwa masih ada yang peduli dengan kita. Jangan cepat tersinggung dengan teguran, dan masukan karena itu demi kebaikan kita. Belajar dari kesalahan dan teguran untuk menjadi lebih baik.
saya melihat banyak orang yang tidak suka dengan teguran, usul dan saran yang diajukan karena mereka menganggap bahwa orang yang menegur so’ tau, so’ pintar, tetapi apakah mereka tidak sadar, yang sebenarnya itu adalah demi masa depan. Saya berpikir bahwa selalu berPositif. Dan jangan berprasangka buruk dengan apa yang di sarankan.
12. gunakan gadget sebagaimana mestinya. Mungkin awalnya dalam sehari saya menggunakan gadget 8 dari 24 jam. Dapat saya kurangi dari menjadi 7. Secara perlahan-lahan, tetapi ada kepastian untuk dapat mengurangi waktu dalam menggunakan gadget. Baik itu Internetan, main game. Saya harus punya komitmen untuk tetap focus ke Kuliah dan Pelayanan. 
Saya selalu ingat dan selalu merindukan Orang Tua dengan ingin membanggakan mereka. Meskipun belum dalam bentuk Ijazah, tetapi peelahan-lahan dengan meningkatkan IPK. Dengan begitu, orang tua merasa bangga, dan tidak sia-sia mengirim saya berkuliah d pulau Jawa.


A.    Kesimpulan :
PPL II ini telah banyak mengajarkan saya dalam mengenal anak-anak dan remaja, selain membuat saya semakin dewasa dan pelayanan ini membantu saya juga berpikir dalam mengahadapi setiap masalah yang ada, PPL II ini saya jalanni bukan sema-mata karena nilai, tetapi karena benar-benar ketulusan untuk melayani. Semoga dalam PPL selanjutnya saya bisa jauh lebih baik lagi, dan sudah bisa menjalin pendekatan terhadap anak-anak dan remaja.
B.     Saran
Untuk diri sendiri     : bisa menjadi lebih baik lagi, dan sungguh dalam melayani, bisa menjadi GSM yang menyenangkan, agar anak-anak juga bisa senang. Dan harus belajar untuk menggunakan bahasa Indonesia baku dengan baik.
















EvaluasiAakhir Mahasiswa PPL I
Oleh Supervisor Lapangan
Nama              : Bintang Noveigha Mantolas.
Nim                 : 712013086
Tempat PPL   : GLMI Siloam Salatiga.
No
Pokok Penilaian
Nilai (dalam angka)
Keterangan
1
Keseriusan dalam melakukan PPL (berdasarkan kehadiran dan jumlah jurnal yaitu 10 jurnal )


2
Ketrampilan dalam mengajar sekolah minggu atau remaj.


3
Relasi yang dijalin di jemaat (dengan anak sekolah minggu, remaja, pengurus sekolah minggu dan remaja, dan supervisor lapangan.


4
Pengembangan kepribadian dan spiritualitas.  




Jumlah nilai
(dalam angka)



Nilai rata-rata
(dalam angka)



Nilai Akhir                :
Catatan :
§  Untuk mendapatkan nilai rata-rata, maka nilai (dalam angka) dari semua pokok penilaian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah pokok penilaian.
§  Patokan penilaian

80,01 – 100     = bagus sekali
75 – 80            = lebih dari bagus
70 – 74,99       = bagus
65 – 69,99       = lebih dari cukup
60 – 64,99       = cukup
55 – 59,99       = kurang dari cukup
50 – 59,99       = kurang 
0 – 49,99         = gagal



Salatiga, 13 Agustus 2014


Pdt. Elfriend P. Sitompul